Minggu, 29 Januari 2012

Saat Kuadzankan Hujan di Jantungmu


Kulihat engkau berjalan tanpa mata
Kau eja setiap rintik hujan yang gemetar
Aku mencari jejak yang kaku
Hingga kubaringkan bayangan matahari
Waktu tak pernah berhenti, sayang
Saat kuadzankan hujan di jantungmu
Rembulan mencair dan fajar membeku
Panggilan sunyi terbenam di bibir pagi
Sampailah aku pada takdir yang getir
Adakah bait-bait hening yang kurangkai
Mengulum rindu di bawah gemercik cinta
Sayang kita tak pernah mengerti isyarat petir